HEADLINE

Kunjungan Spesifik di Kumpeh Ulu, Sy Fasha Tanggapi Keluhan Warg Dari Mulai Listrik Sampai Gas 3 Kilogram

 Kunjungan Spesifik di Kumpeh Ulu, Sy Fasha Tanggapi Keluhan Warg Dari Mulai Listrik Sampai Gas 3 Kilogram

JAMBI -
Anggota DPR RI Komisi XII, Dr H Syarif Fasha melakukan junjungan spesifik di Desa Kasang Lopak Alai, Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Selasa (17/6/2025). Kunjungan ini untuk menyerap aspirasi masyarakat.

Turut mendampingi anggota DPRD Muaro Jambi, H Bustomi, Ambok Tuo dan Ahmad Murni.

Hadir juga pihak Kecamatan Kumpeh Ulu, forum kades, dan datuk/datin di Kumpeh Ulu dan tokoh masyarakat.

Kasi PMD Kecamatan Kumpeh Ulu mewakili camat menyambut baik kunjungan dari anggota DPR dapil Jambi tersebut.

"Kunjungan ini mudah-mudahan membawa manfaat bagi Kecamatan Kumpeh Ulu, karena masih butuh banyak pembangunan infrastruktur, pendangkalan sungai dan lainnya," katanya.

Sementara, Anggota DPRD Muaro Jambi Bustomi mengatakan, banyak persoalan di Kumpeh ini seperti masalah listrik. "Ada jaringan PLN, ado jaringan liatrik tapi tiang tidak ada," kata mantan kepala desa tersebut.

Syarif Fasha mengucapkan terima kasih atas kehadirannya semuanya dalam kunjungan ini.

Fasha juga menjelaskan soal Komisi XII DPR RI yang membawahi bidang energi dan sumber daya mineral (ESDM), lingkungan hidup, dan investasi.

"Kami datang untuk menyerap aspirasi masyarakat. Karena banyak persoalan di masyarakat seperti soal listrik, masalah gas 3 kg, dan banyak lagi permasalahan yang kami temui," ujarnya.

Untuk masalah gas 3 kg, tidak semua orang mendapatkannya tapi untuk orang tidak mampu atau miskin. "Untuk yang mampu atau tidak miskin, pakai gas 12 kg," ujarnya.

Banyak aspirasi yang disampaikan beberapa kepala desa dalam kunjungan tersebut. Seperti masih banyak desa yang belum dialiri listrik dan juga ada desa yang sudah dialiri listrik namun tidak ada tiang. Warga terpaksa menyambung listrik dengan tetangga.

Seperti disampaikan Ana, Kades Kasang Kumpeh yang berbatasan dengan Kota Jambi menyampaikan aspirasi kekurangan tiang listrik. Jaringan listrik masyarakat asal nyangkut, "Mohon dibantu tiang listrik pak," ujarnya.

Menurutnya, tiang listrik didirikan di dalam tanah warga ada juga di atas atap, jadi kabelnya semrawut.

"Tidak ada izin. Kami juga pernah ajukan pemindahan tiang listrik, tapi pihak PLN mengenakan biaya untuk pemindahan tiang listrik," katanya.

Sementara, Wawan Andrian Kades Sakean menyampaikan aspirasi kalau desa mereka membutuhkan lampu jalan dan jaringan.

"Desa Sakean ini butuh lampu jalan, kalau bisa tenaga surya sekitar 50 unit. Kami mohon desa kami kalau malam tidak nampak, sering terjadi kecelakaan," katanya.

Menurutnya, di desa mereka tidak ada tiang listrik, masyarakat kadang menyambung listrik tetangga.

Persoalan yang sama juga disampaikan warga Desa Sungai Aur.

Dikatakannya, selain masalah jalan rusak, masalah listrik di dusun mereka juga menjadi kendala. Seperti tidak ada tiang, kabel sambung menyambung dari rumah.

Terkait masalah gas, desa paling ujung di Kabupaten Muaro Jambi ini mengeluhkan soal masyarakat yang sulit mendapatkan gas 3 kg karena tidak ada pangkalan gas.

"Kami daerah paling jauh yang paling menderita. Kami berharap bapak bisa mencari solusi yang terbaik untuk warga desa kami," ujarnya.

Menjawab dari aspirasi perwakilan masyarakat tersebut, Fasha mengatakan soal gas 3 kg apalagi yang belum mendapatkannya, kepala desa diminta untuk menyiapkan data masing-masing warga yang berhak menerimanya sesuai aturan.

Untuk desa yang belum ada pangkalan, Fasha menyarankan agar pihak desa membuat surat usulan untuk pembuatan pangkalan gas ke Dinas Perindag kabupaten.

"Data masyarakatnya, untuk yang berhak menerima. Nanti usulkan ke pemkab, dan tembusan ke saya, biar nanti disampaikan ke pihak pertamina," ujarnya.

Terkait pemasangan lampu jalan menurutnya merupakan wewenang pemerintah kabupaten, kalau PLN wewenangnya jaringan dan aliran listrik.

"Nanti usulkan ke anggota DPRD Muaro Jambi dapil masing-masing untuk pemasangan lampu jalan," ujarnya.

"Jika 2026 pusat menanggarkan, kita akan usulkan lampu tenaga surya," sambungnya.

Terkait masalah listrik, Fasha menyarankan semua desa/dusun untuk mengusulkan bantuan tiang listrik dan jaringan.

"Buat usulan ke Menteri ESDM atau Dirut PLN, dengan usulannya kepada saya," ujarnya.

"Namun, ini tidak gratis karena ada biaya pemasangan instalasi, pembelian KWH, token dan lainnya," sambung Fasha.

"Semua kades harus kompak, usulkan ke bupati, jadi lewat surat bupati itu usulkan ke pusat," ujarnya.

Fasha juga menjawab soal tiang listrik di tanah warga. Dikatakannya, jika ada yang pasang tiang tanpa izin, warga berhak menyetopnya karena pasang tiang itu harus ada izin dari pemilik tanah.

"Mohon didata, jika masih banyak warga yang tanahnya terpasang tiang listrik tanpa izin, laporkan ke saya. Nanti saya teruskan ke manajer PLN di Jambi untuk ditindaklanjuti," ujarnya. (*)
Posting Komentar
ADVERTISEMENT
Designed by Restorasi Jambi
ADVERTISEMENT
Designed by Restorasi Jambi
ADVERTISEMENT